• Jadwal Kajian
  • Pendaftaran Grup KIS
Saturday, April 21, 2018
Syameela
No Result
View All Result
  • Home
  • Belajar Islam
    • Akidah
    • Akhlak
    • Adab
    • Al-Qur’an
    • Tafsir
    • Hadits
    • Siroh
      • Nabi
      • Sahabat
      • Tabi’in Dan Tabiut Tabi’in
  • Hukum Islam
    • Fikih Muamalah
    • Fikih Ibadah
      • Thoharah
      • Sholat
      • Puasa
      • Zakat
      • Qurban
      • Waris
      • Umrah
      • Haji
    • Fikih Muslimah
  • Tazkiyatun Nafs
    • Muhasabah
    • Tazkiyah
  • Konsultasi Islam
    • TJ – Akidah
    • TJ – Adab
    • TJ – Akhlak
    • TJ – Fikih Muslimah
    • TJ – Fikih Ibadah
      • TJ – Thoharah
      • TJ- Sholat
      • TJ – Puasa
      • TJ – Zakat
      • TJ – Waris
      • TJ – Umrah
      • TJ – Haji
    • TJ – Keluarga
    • TJ – Kontemporer
    • TJ – Umum
  • Materi Kajian
    • Audio Kajian
    • Video Kajian
    • Jadwal Kajian
  • Kesehatan
  • Home
  • Belajar Islam
    • Akidah
    • Akhlak
    • Adab
    • Al-Qur’an
    • Tafsir
    • Hadits
    • Siroh
      • Nabi
      • Sahabat
      • Tabi’in Dan Tabiut Tabi’in
  • Hukum Islam
    • Fikih Muamalah
    • Fikih Ibadah
      • Thoharah
      • Sholat
      • Puasa
      • Zakat
      • Qurban
      • Waris
      • Umrah
      • Haji
    • Fikih Muslimah
  • Tazkiyatun Nafs
    • Muhasabah
    • Tazkiyah
  • Konsultasi Islam
    • TJ – Akidah
    • TJ – Adab
    • TJ – Akhlak
    • TJ – Fikih Muslimah
    • TJ – Fikih Ibadah
      • TJ – Thoharah
      • TJ- Sholat
      • TJ – Puasa
      • TJ – Zakat
      • TJ – Waris
      • TJ – Umrah
      • TJ – Haji
    • TJ – Keluarga
    • TJ – Kontemporer
    • TJ – Umum
  • Materi Kajian
    • Audio Kajian
    • Video Kajian
    • Jadwal Kajian
  • Kesehatan
No Result
View All Result
Syameela
No Result
View All Result
Home Belajar Islam Akidah

Hakikat Kematian & Orang yang meminta Mati

Admin Syameela by Admin Syameela
August 19, 2017
in Akidah, Tazkiyatun Nafs
0
Hakikat Kematian & Orang yang meminta Mati
0
SHARES
111
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hakekat Mati

Menurut para ulama kematian bukan sekadar ketiadaan atau kebinasaan belaka, tetapi sebenarnya mati adalah terputusnya hubungan roh dengan tubuh, terhalangnya hubungan antara keduanya, dan bergantinya keadaan dari suatu alam ke alam lainnya. Mati termasuk musibah terbesar bagi setiap Manusia, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutnya dengan nama musibah tersebut. Perhatikan firman-Nya,

فَأَصٰبَتْكُم مُّصِيبَةُ الْمَوْتِ

“Lalu kamu ditimpa musibah kematian.” (QS.Al-Maa’idah: 106)

Dengan demikian, mati memang musibah terbesar dan bencana paling dahsyat. Sungguh pun demikian, para ulama kita mengatakan bahwa ada musibah yang lebih besar daripada mati, yaitu lalai terhadap mati, tidak peduli, dan jarang memikirkannya, serta tidak beramal baik sebagai persiapan untuk menghadapi kedatangannya. Padahal mati itu sendiri merupakan pelajaran bagi orang yang mau mengerti tentang hakikat hidup, sekaligus pemikiran bagi orang yang mau berfikir.

Dalam sebuah kabar yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dikatakan, “Andaikan binatang ternak mengerti (pelajaran) dari kematian sebagaimana yang kamu ketahui, niscaya tidak akan ada seekor binatang gemuk yang bisa kamu makan.”

Dalam riwayat lain menyebutkan bahwa seorang Arab Badui berjalan mengendarai ontanya. Tiba-tiba onta itu jatuh tersungkur lalu mati. Maka Arab Badui itu turun, mengitari kendaraannya dan bertanya-tanya, “Kenapa kamu tidak mau berdiri? Kenapa tidak mau bangkit?

Anggota tubuhmu masih lengkap, dan seluruh alat indramu masih utuh, tapi mengapa? Apa yang membuatmu begini? Apa yang menjadikanmu bisa berdiri, dan apa yang membuatmu sekarang tersungkur? Dan, apa yang telah mencegahmu untuk bergerak?”

Akhirnya, onta yang sudah tidak bernyawa(Mati) itu pun ditinggalkannya. Dia pulang sambil terheran-heran dan memikirkan kejadian yang baru ditimpanya.

Benar, orang-orang pun menyenandungkan syair tentang seorang tokoh pemberani yang tiba-tiba mati,

Sebelum kematiannya tiba,

pertanda telah datang mengabartnya,

ia jatuh terkapar,

terhenyak pada tangan dan mulutnya.

Dia enyahkan baju besi dan tombaknya.

Lalu bentangkan jasad,

terlentang dada tengada

bagai kayu besar terbelah dua.

 

O, kasihan! Penunggang kuda ksatria,

Ada apa denganmu?

Kekuatan sirna dan tak bicara.

Ini, dua tangannya.

Ini, semua raganya.

Tidak satu pun terluka

Tidak tercerai juga.

 

O, betapa pedih tiada kata!

Jika Allah menjatuhkan qadar-Nya.

Musibah besar menghampiri Anda,

tatkala tidak mengagungkan-Nya.

Kematian adalah berita nyata Kita di sini menjadi saksi.

Betapa dahsyat ketika terjadi. Namun ingin slalu ingkari.

 

At-Tirmidzi Al-Hakim Abu Abdillah meriwayatkan dalam Nawadir Al-Ushul; Telah bercerita kepada kami, Qutaibah bin Sa’id dan Al-Khathib bin dari Abdul Aziz Al-Majisyun, dari Muhammad bin Al-Munkadir, dia berkata, Salah seorang anak dari Nabi Adam Alaihissalam meninggal dunia. Maka beliau berkata,

“Hai Hawa, anakmu telah mati.”

“Apa Mati itu ?” tanya Hawa.

Nabi Adam menjawab, “Tidak makan, Tidak minum, Tidak Berdiri dan tidak duduk. “Maka Hawa pun Menangis keras.

Akhirnya, Nabi Adam berkata, “Hindari dirimu dan Anak-anak perempuanmu dari tangis keras, Aku dan Anak-anak laki-laki tidak bertanggung jawab atas hal itu”.

 

Penjelasan Singkat tentang Isti’tab

 

Pada pembahasan lalu terdapat kutipan sabda Nabi Shallallahu Alaihi Sallam berbunyi, “Fa la’allahu an yasta’ tiba” (Barangkali dia akan meminta ridha). Memang, arti Al-Isti’ tab adalah “Thalab al-‘Utba,” yakni meminta keridliaan. Tetapi keridhaan itu tidak mungkin diperoleh kecuali dengan bertauby dan menarik diri dari melakukan dosa-dosa.

Kata Al-Jauhari, “Ista’taba” Artinya, “Thalaba an yu’ taba” (Dia minta diridhai). Jika kamu berkata, “Ista’ tabtuhu Fa a’tabani,” itu artinya, Aku telah meminta ridhanya, maka dia pun membuat aku senang. Di dalam Al-Qur’an pun ada pernyataan mengenai orang-orang kafir,

 

فَإِن يَصْبِرُوا۟ فَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ ۖ وَإِن يَسْتَعْتِبُوا۟ فَمَا هُم مِّنَ الْمُعْتَبِينَ

“Dan jika mereka meminta ridha, maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diridhai.” (QS.Fushshilat: 24).

 

Benarkah Ada Orang yang Ingin Mati?

 

Adapun mengenai siapakah yang menginginkan mati, maka ada riwayat dari Sahal bin Abdullah At-Tusturi, bahwa dia berkata, “Tidak ada yang menginginkan mati kecuali tiga kelompok; Orang yang tidak menyadari tentang hal-hal yang bakal terjadi setelah mati (Kehidupan setelah kematian), atau orang yang lari dari takdir-takdir Allah yang telah ditetapkan pada dirinya, atau orang yang rindu dan ingin bertemu dengan Allah Azza wa Jalla.”

Ada riwayat lain mengatakan bahwa ketika Malaikat Maut datang kepada Nabi Ibrahim, Khalil Ar-Rahman, untuk mencabut nyawanya, beliau berkata, “Hai Malaikat Maut, pernahkan kamu melihat seorang kekasih mencabut nyawa kekasihnya?”

Atas pertanyaan itu Malaikat Maut bergegas menemui Allah Dan Allah Subhanahu Wata’ala pun berfirman kepadanya, “Katakan kepadanya, pernahkah kantu melihat seorang kekasih yang tidak ingin bertemu dengan kekasihnya?”

Malaikat Maut itu pun kembali menemui Nabi Ibrahim, dan kali ini beliau berkata, “Cabutlah nyawaku sekarang juga!”

Abu Ad-Darda’ Radhiyallahu Anhu, meriwayatkan “Tidak seorang pun yang beriman, kecuali dia meyakini bahwa mati adalah lebih baik baginya. Barangsiapa tidak percaya kepada ucapanku, maka sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman,

وَمَا عِندَ اللَّـهِ خَيْرٌ لِّلْأَبْرَارِ

“Dan apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.” (QS.Ali Imran: 198).

Dan firman-Nya pula,

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ خَيْرٌ لِّأَنفُسِهِمْ ۚ إِنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang yang kafir itu menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka.” (QS.Ali Imran: 178).

Begitu pula Hayan bin Al-Aswad radhiyallahuanhu berkata, “Mati adalah jembatan yang mengantarkan seorang kekasih(Hamba) kepada Kekasihnya(Allah Subhanahu Wata’ala).“

Tags: hakikatKematianmatimeminta mati
Previous Post

Dimana Letak Kebahagiaan ?

Next Post

Pria Tampan Dari Madinah

Admin Syameela

Admin Syameela

Related Posts

Undangan kegiatan upacara-upacara bid’ah
Akidah

Undangan kegiatan upacara-upacara bid’ah

October 15, 2017
Jalan Menuju Surga Hanya Satu
Akidah

Jalan Menuju Surga Hanya Satu

August 24, 2017
Dimana Letak Kebahagiaan ?
Muhasabah

Dimana Letak Kebahagiaan ?

April 5, 2017
Hati Selayak Susu
Muhasabah

Hati Selayak Susu

April 3, 2017
Nikmatnya… Ittiba’
Akidah

Nikmatnya… Ittiba’

March 29, 2017
Permudahlah… Urusan Nikah
Tazkiyah

Permudahlah… Urusan Nikah

March 21, 2017
Next Post
Pria Tampan Dari Madinah

Pria Tampan Dari Madinah

Sosial Media

  • 70.6k Fans
  • 1.4k Followers
  • 176 Followers
  • 758 Followers
  • 132.1k Followers
  • 17k Subscribers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pendaftaran WA Grup KIS (Kajian Islam Syameela)

Pendaftaran WA Grup KIS (Kajian Islam Syameela)

August 19, 2017
Hukum transaksi jual beli barter dengan tukar tambah

Hukum transaksi jual beli barter dengan tukar tambah

August 19, 2017
Undangan kegiatan upacara-upacara bid’ah

Undangan kegiatan upacara-upacara bid’ah

August 19, 2017

Organisasi islam pada zaman Rasul

August 19, 2017
Menikah ketika masa iddah belum selesai

Menikah ketika masa iddah belum selesai

0

Anatomy of A WordPress Themes

0

Create A WordPress Themes

0

Post Gallery in wordpress themes by momizat team

0
Menikah ketika masa iddah belum selesai

Menikah ketika masa iddah belum selesai

April 15, 2018
Adzab Allah akibat dosa kepada ibu

Adzab Allah akibat dosa kepada ibu

April 15, 2018
Orang tua menolak pria yang melamarnya

Orang tua menolak pria yang melamarnya

April 15, 2018
Dalil Sujud Sahwi

Dalil Sujud Sahwi

April 15, 2018

Recent News

Menikah ketika masa iddah belum selesai

Menikah ketika masa iddah belum selesai

April 15, 2018
Adzab Allah akibat dosa kepada ibu

Adzab Allah akibat dosa kepada ibu

April 15, 2018
Orang tua menolak pria yang melamarnya

Orang tua menolak pria yang melamarnya

April 15, 2018
Dalil Sujud Sahwi

Dalil Sujud Sahwi

April 15, 2018
Syameela

Syameela.Com Adalah sebuah Website yang Fokus Kepada Tazkiyatun Nafs (Pembersihan Jiwan) Dan Konsultasi Islam yang di ambil dari Kajian Islam Syameela.

Follow Us

Browse by Category

  • Adab
  • Akhlak
  • Akidah
  • Al-Qur'an
  • Audio Kajian
  • Belajar Islam
  • Fikih
  • Fikih Ibadah
  • Fikih Muamalah
  • Fikih Muslimah
  • Hadits
  • Hukum Islam
  • Jadwal Kajian
  • Kesehatan
  • Konsultasi Islam
  • Materi Kajian
  • Muhasabah
  • Puasa
  • Qurban
  • Siroh
  • Tabi'in Dan Tabiut Tabi'in
  • Tafsir
  • Tazkiyah
  • Tazkiyatun Nafs
  • Thoharah
  • TJ – Adab
  • TJ – Akhlak
  • TJ – Akidah
  • TJ – Fikih Ibadah
  • TJ – Fikih Muslimah
  • TJ – Keluarga
  • TJ – Kontemporer
  • TJ – Umum
  • TJ- Sholat
  • Uncategorized
  • Video Kajian

Recent News

Menikah ketika masa iddah belum selesai

Menikah ketika masa iddah belum selesai

April 15, 2018
Adzab Allah akibat dosa kepada ibu

Adzab Allah akibat dosa kepada ibu

April 15, 2018

© 2017 Theme By Mahad IT Syameela

No Result
View All Result
  • Home
  • Belajar Islam
    • Akidah
    • Akhlak
    • Adab
    • Al-Qur’an
    • Tafsir
    • Hadits
    • Siroh
      • Nabi
      • Sahabat
      • Tabi’in Dan Tabiut Tabi’in
  • Hukum Islam
    • Fikih Muamalah
    • Fikih Ibadah
      • Thoharah
      • Sholat
      • Puasa
      • Zakat
      • Qurban
      • Waris
      • Umrah
      • Haji
    • Fikih Muslimah
  • Tazkiyatun Nafs
    • Muhasabah
    • Tazkiyah
  • Konsultasi Islam
    • TJ – Akidah
    • TJ – Adab
    • TJ – Akhlak
    • TJ – Fikih Muslimah
    • TJ – Fikih Ibadah
      • TJ – Thoharah
      • TJ- Sholat
      • TJ – Puasa
      • TJ – Zakat
      • TJ – Waris
      • TJ – Umrah
      • TJ – Haji
    • TJ – Keluarga
    • TJ – Kontemporer
    • TJ – Umum
  • Materi Kajian
    • Audio Kajian
    • Video Kajian
    • Jadwal Kajian
  • Kesehatan

© 2017 Theme By Mahad IT Syameela

X